KATA KATA MUTIARA THUFAIL AL GHIFARI

<a href=Kata Kata Mutiara Thufail Al Ghifari” border=”0″ src=”https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY0gXzgoegIQQDXxmjay6cKW-hyPpqhuJkIBz5MKL5H8YgONEg33i2_PzMiPYL5CRcM9daqSU2Lcx1LncvLw1w121RZDqrx5ZTHpExdFv2QX0IFhrL5LlFsrZkpx7WdJeYdesBRp3h/s400/Thufail.jpg” title=”Kata Kata Mutiara Thufail Al Ghifari” />

Muhammad thufail Al-Ghifari adalah salah satu rapper yang cukup dikenal di komunitas hiphop dan nasyid Indonesia. Di balik lirik-lirik lagu islaminya yang tajam, tegas dan sangat agresif membuat thufail sering di cap rapper islam garis keras. Namun di balik itu semua, Thufail Al-Ghifari membuktikan ketangguhan prinsip dan idealisnya. Tidak sedikit orang-orang yang terinspirasi dengan lagu-lagunya.

Saya sendiri sangat menyukai dan terinspirasi lagu-lagunya karena setiap liriknya memuat rangkaian kata-kata yang indah dan menjadi kalimat yang penuh makna.  Adapun dalam postingan ini saya akan membagikan kumpulan kata-kata mutiara yang terdapat dalam lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Thufail Al Ghifari, sebagai berikut.


Kata Kata Mutiara Thufail Al Ghifari

Bersyukurlah seluas langit dan bumi. Tinggalkan kekosongan harimu dalam rencana esok. Pada kehidupan di hari yang lain. (Dari Atas Satu Tanah Tempat Kita Berpijak)

Inilah cinta sejati, cinta yang tidak perlu kau tunggu, tapi dia tumbuh bersama doa malam yang teduh, tidak tersentuh mata dunia yang palsu (Catatan Terakhir)

Tak ada harta kekayaanku selain memiliki Islam dalam hidupku. Tidak ada kekayaaan terbaikku selain menjadikan Engkau di atas segala-galanya. Tidak ada warisan terbaik dalam hidupku selain mengakui nabi Muhammad adalah utusan-Mu. (Perjalanan ke Syam)

Jika bukan karena Engkau ya Allah. Aku pasti kian jauh terjatuh (Cermin Masa Lalu)

Terjaga dari segala maksiat, dari segala zina dan nafsu dunia yang sesat. Disatukan dalam karunia yang suci, bersama jiwa-jiwa yang haus akan ibadah dan penuh harga diri (Catatan Terakhir)

Berjalanlah… Percayalah kau tidak sendiri (Petunjuk Jalan)

Maaf, Thufail hanya bisa menjawab melalui syair sederhana lagu ini. Sekedar meyakinkan, bahwa Allah tidak akan pernah memberi cobaan di luar kemampuan hambanya. Yo! Tetap Semangat… (Dari Atas Satu Tanah Tempat Kita Berpijkak)

Ku ungkapkan semua persaanku hanya pada-Mu. Ku ungkapakan semua kesetiaanku hanya untuk-Mu. Terima kasihku ya Allah, hanya untukMu.. (Cermin Masa Lalu)

Sahabat, Inilah kumpulan dentuman hatiku. Narasi dari patahan puisi jiwa yang berdarah Yang membalut tatap-tatap mata yang penuh luka dan gelisah. (The Diary of Thufail Al-Ghifari)

Pada-Mu ya Allah kami gantungku semua do’a. Dan ikhtiar niat kehidupan kami. Pada-Mu ya Allah harapan semua keberkehan. Tuntunlah kami selalu berjalan dalam syariat-Mu (Ada Apa Gerangan)

Angin kehidupan terus bertiup. Waktu selalu setia menemaninya berjalan. Menghiasi kekompakan siang dan malam. Dan matahari yang tidak lelah iringi putaran bulan di planet ini. Dan aku masih belum bisa memberikan apa-apa. Hanya ingin tetap berusaha ikhlas Dan coba tuk selalu tegar melawan setiap badai… (Perjalanan ke Syam)

Bukan untukmu yang merasa paling suci dengan harokahmu. Bukan juga untukmu yang merasa paling hebat dengan eksitensi dirimu. Tapi ini untuk kalian, yang berjuang bukan untuk sesorang. Bukan juga untuk kedudukan dan materi. Tidak kawan, kita tidak mengharapkan kedudukan dan eksitensi. Yang kita harapkan hanyalah keridhoan Allah dan keberkahannya. (The Diary Thufail Al-Ghifari)

Hanya padaMulah aku sandarkan harapan
Hanya padaMu aku titipkan ikhtiar
Agar gentar berubah menjadi radar keoptimisan
Menerawang esok dalam kepastian rahmat dan keberkahan (Perjalanan Ke Syiam)

Maka lihatlah lebih dalam dengan mendengar dan mengerti lebih jauh dengan menyimak di sudut batas ketekunan dan keteguhan karena hidup tidak hanya selembar daun telinga (Pencari Jejak)

Sempurkan setengah agamaku biar ku cintai semua kekuranganmu
Ajarkan aku menerima mensyukuri dan dewasakan hidup ini
Bersamamu terukir kisah makna cinta sejati (Senja Kala Hidayah dan Penghancur Berhala)


Menjadi mutiaralah meski itu juga tidak mudah
Sebab ia berada di dasar samudra yang dalam
Sebab ia begitu sulit dijangkau oleh tangan-tangan manusia
Sebab ia begitu berharga
Sebab ia begitu indah dipandang mata
Sebab ia tetap bersinar meski tenggelam di kubangan yang hitam (Metamorfosis)
Bisakah kita belajar untuk bisa merasa
Bukan hanya sekedar merasa bisa
Dari waktu dan ilmu koleksi tulang imam syafei
Maka selamilah jejak hidupmu dlm kesabaran (Pencari Jejak)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel