KATA KATA MUTIARA USTADZ SALIM A FILLAH
Ust. Salim A. Fillah adalah penulis buku-buku islami produktif asal Yogyakarta. Sejak kecil beliau sudah menggemari buku. Dunia tulis-menulis mulai ditekuninya ketika menempuh pendidikan di SMA Teladan Yogyakarta. Aktivitas kepenulisannya mulai dikenal secara luas ketika menerbitkan buku Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan pada tahun 2003. Buku tersebut sekaligus merupakan buku pertama yang diterbikan oleh Pro-U Media. Selain menulis buku, Ust. Salim A. Fillah juga aktif dalam kepengurusan Masjid Jogokariyan Yogyakarta. Di masjid ini, beliau berlaku sebagai pengasuh pengajian Majelis Jejak Nabi.
Adapun dalam artikel ini, saya akan berbagi kumpulan kata-kata mutiara yang terdapat dalam buku-buku dan akun sosial media milik Ustadz Salim A fillah. Silakan dibaca dengan seksama kata-kata dari beliau yang bijak, indah dan penuh inspirasi ini. Semoga dapat bermanfaaat.
Sebab hidup ini adalah ibadah kepada Allah, maka tugas kehambaan kita adalah mengemudi hati menujuNya. ~ Lapis-Lapis Keberkahan
Jika hati senantiasa berniat baik; Allah kan pertemukan dengan hal yang baik, orang-orang baik, tempat yang baik, dan kesempatan berbuat baik.
Baca juga : Kata Kata Bijak Ustadz Abdul Somad
Jawaban terbaik pada penghina dan pencela kehormatan: “Yang kau katakan tadi sebenarnya adalah pujian; sebab aslinya diriku lebih mengerikan. ~ Menyimak Kicau Merajut Makna
Setiap kepulangan adalah nikmat; kecuali bagi yang khianat di perjalanan. Mari senantiasa bersetia, hingga kelak berjaya pulang ke surgaNya
Kisah terbaik adalah kisah yang berliku-liku. Cerita terbaik adalah hidup yang berwarna-warni. ~ Lapis-Lapis Keberkahan
Luhurkan kalimatmu, dan tidak usah kau tinggikan suara. Hujanlah yang menumbuhkan bunga-bunga, bukan petir-guruhnya.
Jawaban teragung pada caci maki dan kebusukan: “Bahkan walau ingin membalas, aku tidak kuasa. Sebab aku tidak punya kata-kata keji dan nista." ~ Kicau Merajut Makna
Bahwa berdoa bukanlah memberi tahu Allah hajat-hajat kita, sebab dia maha tahu. Berdoa adalah bincang mesra dengan rabb yang maha kuasa, agar Dia ridhai semua yang Dia limpahkan, Dia ambil, ataupun yang di simpan untuk kita.
Seandainya hati kita bersih berkesucian, takkan pernah ia kenyang dan bosan kepada Al-Quran. ~ Lapis-Lapis Keberkahan
Ada banyak hal tampak yang bisa kita tertawakan. Tapi sungguh lebih berbilang hal tidak kasat yang selayaknya kita tangisi.
Bahwa jika bahagia dijadikan tema utama kehidupan, kita bisa kehilangan ia setelah kematian. ~ Lapis-Lapis Keberkahan
Ada bagian tubuh yang tidak bisa kita lihat tanpa bantuan cermin. Ada sudut pandang yang tidak bisa kita pahami tanpa ketelitian telaah saudara.
Alangkah seringnya mentergesai kenikmatan tanpa ikatan. Membuat detik-detik di depan terasa hambar. Belajar dari ahli puasa. Ada dua kebahagiaan baginya. Saat berbuka Dan saat Allah menyapa lembut memberikan pahala. Inilah puasa panjang syahwatku. Kekuatan ada pada menahan Dan rasa nikmat itu terasa, di waktu buka yang penuh kejutan. Coba saja Kalau Allah yang menghalalkan. Setitis cicipan surga Kan menjadi shadaqah berpahala. ~ Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan
Dalam gelora ‘amal shalih; “Tak ada yang terlalu buruk tuk memulai hal baik. Tidak ada yang terlalu baik tuk boleh berhenti dari berkebaikan."
Masih banyak orang shalih. Tetapi tidak banyak antara mereka yang memperjuangkan keshalihan. ~ Agar Bidadari Cemburu Padamu
Segala luka dan kecewa tampaknya kan malu dan meniada: ketika kita insyafi bahwa Allah Yang Maha Mengatur tidak pernah keliru, tidak pernah aniaya.
Hai dunia, menjauhlah dariku! Mengapa engkau datang padaku? Tidak adakah orang lain untuk engkau dayakan? Adakah engkau sangat menginginkanku! Tipulah orang lain! Aku tidak memiliki urusan denganmu! Aku telah menceraikanmu tiga kali, yang sesudahnya tidak ada rujuk lagi. Kehidupanmu singkat, kegunaanmu kecil, kedudukanmu hina, dan bahayamu mudah berlaku! Ah, sayang. Sangat sedikit bekal di tangan, jalan begitu panjang, perjalanan masih jauh, dan tujuan sukar dicapai!. Saidina Ali ~ Dalam Dekapan Ukhuwah
Di antara nikmat untuk si mukmin; adanya pendengki. Ia tunjukkan khilaf, memerinci yang harus diperbaiki, menadah dosa, menghibahkan pahala.
Bagi tiap perjalanan; sebaik-baik bekal adalah taqwa; sebaik-baik kawan adalah ilmu; sebaik-baik buah tangan adalah akhlaq mulia. ~ MKMM
Duhai yang menjadikan istighfar bagian dari hidangan sahurnya; airmata taubatmu lebih berkilau dari butir-butir permata.
Karena hidup adalah perjalanan ke pengadilan; mari perbanyak mengubah beban jadi bekal; penuntut jadi pembela.
Tiada yang patut kita khawatirkan tentang cerahnya masa depan Islam kecuali soal diri kita; adakah Allah tolong dan ridhai turut menjuangkan?
Semua penghirup nafas dunia akan merasai duka, galau, sakit, & kecewa. Yang paling bermakna adalah jika tercekam karena menyeru di jalanNya.
Seperti Fathimah dan Ali, saling mencintai dalam kerahasiaan yang paling rapat, kepasrahan paling kuat, dan ikhtiyar suci yang menemukan jalannya…dengan karunia Allah! Jika kita husnuzan padaNya… ~ Agar Bidadari Cemburu Padamu
Keputusan yang salah dari sebuah musyawarah, jauh lebih baik daripada pendapat pribadi, betapapun benarnya.
Banyak nikmat tidak kita minta; Allah tidak alpa memberinya. Dengan berdoa; lebih lagi karuniaNya. Jika yang ada disyukuri; Dia kan menambahnya.
Tinggalkan berlebihan dalam memandang; tertuntunlah menuju khusyu’. Tinggalkan berlebihan dalam bicara; terbimbinglah pada hikmah.
Insan bila berakal & hati-hati; maka wara’nya menyibukkkan dari aib sesama. Seperti orang sakit dan terluka; tersibuk dari keluhan orang lain.
Siapa yang mentaati kemarahannya, hilang-melayang tatakramanya.
Bersabarlah, dalam syuraa, juga dalam dekapan ukhuwah ~ Dalam Dekapan Ukhuwah
Dalam gelora ‘amal shalih; “Tak ada yang terlalu buruk tuk memulai hal baik. Tidak ada yang terlalu baik tuk boleh berhenti dari berkebaikan."
Dalam dekapan ukhuwah, kelembutan nurani menuntun kita untuk menjadi anak Adam sejati; memiliki kesalahan, mengakuinya, memperbaikinya, dan memaafkan sesama yang juga tidak luput dari khilaf dan lupa.. ~ Salim Akhukum Fillah, Dalam Dekapan Ukhuwah
Menikah itu sekarang hanya sekedar keraguan ikhwan dan penantian akhwat.
Semua orang yang ada dalam hidup kita, masing-masingnya, bahkan yang paling menyakiti kita diminta untuk ada disana agar cahaya kita dapat menerangi jalan mereka ~ Dalam Dekapan Ukhuwah
Prasangka baik bukanlah penghenti saling menasehati. Sebab cinta bukanlah penjamin mesra dunia; melainkan alasan, untuk bersama ke surga.
Bahwa cinta adalah prsoalan berusaha untuk mencintai. Bahwa cinta bukanlah gejolak hati yang datang sendiri melihat paras ayu atau janggut rapi. Bahwa sebagaimana cinta kepada Allah yang tidak serta merta mengisi hati kita. Karena cinta memang harus diupayakan. Karena cinta adalah kata kerja. Lakukanlah kerja jiwa dan raga untuk mencintainya. Kerjakan cinta yang ku-maksud agar kau temukan cinta yang kau maksudkan. Cinta-mata airnya adalah niat baik dari hati yang tulus. Alirannya adalah kerja yang terus menerus.
Di jalan cinta para pejuang, biarkan cinta berhenti di titik ketaatan. Meloncati rasa suka dan tidak suka. Melampaui batas cinta dan benci.. Karena hikmah sejati tidak selalu terungkap di awal pagi.. Karena seringkali kebodohan merabunkan kesan sesaat. Maka taat adalah prioritas yang kadang membuat perasaan-perasaan terkibas.. Tapi yakinlah, di jalan cinta para pejuang, Allah lebih tahu tentang kita. ~ Jalan Cinta Para Pejuang
Kekhawatiran tidak menjadikan bahayanya membesar. Hanya dirimu yang mengerdil. Tenanglah, semata karena Allah bersamamu. Maka tugasmu hanya berikhtiar. Dan di sana pahala surga menantimu.
Kadang kau harus meneladani matahari. Ia cinta pada bumi; tapi ia mengerti; mendekat pada sang kekasih justru membinasakan.
Mencintai tidak berarti harus memiliki. Mencintai berarti pengorbanan untuk kabahagiaan orang yang kita cintai. Cinta tidak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan. Itulah keberanian. Atau mempersilakan. Yang ini pengorbanan.
Jika kau merasa wangi, periksa ikhlasmu, mungkin itu asap dari amal shalihmu yang hangus dibakar riya. ~ Dalam Dekapan Ukhuwah
Jika kau merasa tinggi, periksa batinmu. Mungkin ia sedang melayang kehilangan pajakan.
Tiap buruk sangka pada saudara hanyalah tanda; bahwa kita membayangkan andai jadi dia, kita akan melakukan apa yang kita sangkakan padanya.
Tersyukuri; ketika kebaikan nan besar dilihat samar dan keburukan belum terbukti ditampilkan bertubi; jadilah kian khusyu’ diri dan rendah hati.
Siapa mengutamakan akhirat atas dunia; labalah di keduanya bersamaan. Siapa mengutamakan dunia atas akhirat; rugilah di keduanya bersamaan.
Siapa yang cerah jiwanya oleh taqwa, jernih hatinya sebab iman, jelita akhlaqnya dengan kebajikan; niscaya dicinta Allah dan para insan.
Apabila luas ilmu seseorang; meluaslah penerimaannya dengan benar pada sesiapa yang berbeda darinya. Jika sempit; sempit pula kemaklumannya.
Kecewa, keluh, murka, luka; lindapkan di ‘mondholan’ blangkon; tersenyumlah mensyukuri sabar; demi menjaga dan membuat nyaman perasaan sesama.
Jika kau merasa suci, periksa jiwamu. Mungkin itu putihnya nanah dari luka nurani.
Hanya mengingatkan kembali kepada diri ini: jika kau merasa besar, periksa hatimu. Mungkin ia sedang bengkak.
Kita kadang merasa lebih benar, lebih baik, lebih tinggi, dan lebih suci dibanding mereka yang kita nasehati.
Kita yang menjalani hidup dengan mengalir seperti air mungkin lupa bahwa air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah
Aku bukan tidak sabar, hanya tidak ingin menanti. Karena berani memutuskan adalah juga kesabaran. Karena terkadang penantian membuka pintu-pintu syaithan
Di antara mata air kebahagiaan hidup adalah mengenal orang yang mencintai kita; yang menyebut kita hingga di nafas terakhirnya; Rasulullah.